Kamis, 19 November 2015

Tentang Abdul

Diposting oleh Budian's pages di 16.43 0 komentar
Sudah lama sekali dari tulisan terakhir di blog ini. Maklum, saya anaknya bosenan dan jarang bisa istiqomah thd sesuatu ^-^ Tapi entah kenapa skr mood ngeblog datang lagi, sayang banget nih untaian kata yang ada di kepala kalau tidak diwadahi dgn baik bisa-bisa malah bikin galau :))

Kemarin (18-11-2015) akhirnya saya tergerak untuk membuka blog kembali. Setelah dilihat2, ahhh bosenin bingit nih blog. Udah mah tulisannya didominasi kegalauan trus bentuknya gitu2 aja. Saya aja pemiliknya agak males buat bacanya. Hahahahaha... Jadilah di tengah kegejean bekerja, saya dandanin ini blog. Googling sana sini, biar kece kek blog orang2. Taraaaaaaa... so far segini dulu yang bisa saya lakukan pada blog saya ini. Lumayan bisa kasih sedikit penyegaran ^-^

Tulisan terakhir di blog ini adalah ttg kerinduan saya terhadap seorang anak. Limpahan kegalauan dan keresahan saya karena saya tak kunjung dikaruniai malaikat kecil di rahim saya. Sementara saya melihat orang-orang cepat sekali dikasih keturunan. Walaupun saya belajar juga dari teman-teman yang sudah lebih lama menunggu kehadiran seorang anak. Tapi tetaplah saya hanya manusia biasa yang kadang melihat rumput tetangga selalu lebih hijau. hehe..

Salah satu alasan kenapa saya galau sekali karena belum hamil padahal saya sudah menikah selama 1 tahun adalah karena saya pernah divonis menderita kista endometriosis yang membuat siklus bulanan saya tidak lancar, kadang mens kadang ngga :(. Dan saat itu saya sedang menjalani hubungan jarak jauh dengan suami, Jakarta - Balikpapan. Nantilah saya mungkin akan bercerita lebih jauh ttg LDM (Long Distance Marriage) dan Kista itu. Intinya saya galau, ga enak sama suami dan keluarganya, saya takut mereka menyesal karena telah mengambil saya sebagai istri dan menjadi bagian dari keluarga mereka. Pokoknya saya merasa tidak berguna. Udah mah jauh, ga bisa ngurusin suami, belum bisa hamil pulak. Aaaaakkkhhhhhhh....hidup saya waktu itu rasanya seperti Gaza.

Saya membiarkan pikiran negatif merasuki relung-relung hati. Makanya saya jadi tak merasa bahagia, kesepian dan tidak bisa menikmati hidup. Saya bekerja di Balikpapan dan telah berusaha untuk bisa pindah ke daerah asal saya. Alhamdulillah, saya dipertemukan Allah dengan seseorang yang orang Balikpapan tapi penempatannya di Bogor. Bogor adalah kota dimana suami saya berasal. Kalau saya bisa pindah ke Bogor, hidup saya akan damai. Kita bisa tinggal di atap yang sama, bisa berlindung di bawah selimut yang sama. Suami saya kerja di Jakarta. Tapi adalah hal yang biasa bukan, tinggal di Bogor kerja di Jakarta. Itu bukan masalah bagi kami, toh banyak sekali moda transportasi Bogor-Jakarta.

Satu tahun berlalu setelah pengajuan pindah saya layangkan. Tapi inilah hidup, selalu ada masalah. Ada aja yang jadi masalah, kurang ini kurang itu, belum ini belum itu. Gemeeessshhhhh... Saya berdoa sangat keras, siang malam. Entah berapa banyak air mata yang tercurah untuk memohon pada Allah. Allah memang superrrr baik, Dia menjawab doa saya dengan jalan yang sungguh tak dinyana. Tiba2 semuanya smooth, berjalan lancarrrr... Dan taraaaaaa, SK pindah saya jadi analis di Bogor datang jugaaaaa... SK datang bulan Februari 2015 dan baru bisa dieksekusi bulan Maret 2015. Dan tgl 18 Maret 2015 saya benar2 pulang... Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Jujur, ketika saya sedang riweuh2nya ngurus pindah penempatan, masalah "hamil" bukanlah prioritas saya. Pokoknya pindah dulu, abis itu saya galau lagi ttg hamil deh. Malah sempat mikir kalau udah pindah mau ke dokter buat promil, mau ini mau itu. Jadi sementara waktu saya sangat menikmati dan ikhlas dengan diri saya, seorang wanita menikah yang belum mempunyai anak. Saya menikmati detik demi detik waktu berdua bersama suami, dalam hal "hubungan suci" pun saya lebih lepas, gak mikirin pokoknya yang sekarang harus jadi, harus jadi. Gak sama sekali...

Kata orang, kalau kita sudah ikhlas thd sesuatu Allah akan memberikan sesuatu yang sangat mengejutkan. Allah memang Maha Pemberi Surprise. 

Waktu awal-awal pindah ke Bogor, saya dan suami masih tinggal bersama mertua di Cibinong (someplace in Kabupaten Bogor ^-^). Mertua punya tukang urut langganan, setiap bamer (bapak mertua) ngerasa ga enak badan, beliau selalu memanggil si tkg urut itu. Saya dan suami pun jadi disuruh ikutan urut, biar rileks aja katanya. Abisnya itu tukang urut agak sakti juga sih, hahaha... Kalau abis diurut, badan jadi enak, tidur nyenyak, kalau ada keluhan apa2 di badan jadi hilang (tapi ga semuanya hilang gitu aja sih abis itu. Maklum, ybs hanyalah manusia biasa.hehe..)

Beberapa kali diurut sama si bapak itu,dia selalu bilang, "wahhhh cepet nih hamilnya, bentar lagi hamil nih. Kalau tgl 20 belum mens pasti hamil nih". Saya, suami dan mertua cuma pandang2an dan senyam senyum aje. Hehe.. Bukannya apa2 nih ya, semuanya kan menjadi kehendak Allah ya.. Saya ga sama sekali mikirin apa kata si bapak urut, santai. Tp kata2nya dia racun juga sih. wkwkwkkwkw... Plus diracunin juga sama bumer (ibu mertua). "Mbak, sudah mens belum? Testpack ya nanti.". Eeeeaaaaaaa...jadi aja agak berharap2 cemas. Tapi saya masih berpikir kalaupun saya gak mens, ah mungkin ini masih efek dari kista itu.

Taraaaaaaaaaaa... waktu itu bulan April 2015. Sudah lebih dari tgl 20. Bumer selalu nanya  "Mbak, sudah mens belum? Testpack ya "Mbak, sudah mens belum? Testpack y... Pikiran saya jadi kacau. Hahahaha...

Akhirnya, suatu sore, lupa hari apa tgl berapa. Sehabis pulang jalan-jalan sama suamik, saya minta dianterin ke apotek terdekat. Suami saya langsung panik, "kamu kenapa yang, sakit? mau beli apa?". Saya lgsg beli testpack ga cuma 1. Tapi banyak dengan berbagai merk. Soalnya pengalaman dulu, telat mens, trs testpack garisnya cuma 1, terus ga mens2 lagi, jadi tiap hari kerjaan beli testpack aja. Pas cek ke dokter ternyata kista :(. Makanya buat make sure jangan cuma 1 beli testpack nya ya gaesss.. :))

Testpack pertama adalah testpack yang paling mahal. Yang bisa langsung dipipisin tanpa harus ditampung dulu air pipisnya. Waktu itu magrib2 saya coba. Santai.. Nothing to lose. Karena punya pengalaman testpack negatif :). Setelah beberapa saat timbul satu garis merah tegas. Dalam hati berkata, "ahhh familiar bgt sama ni garis". hihihi... Terusssssss... tiba2 samar2 ada garis satu lagi keluar tp ga jelas. Saking girangnya udah ga bisa mikir, lgsg keluar wc, ga pake cebok ga pake ngebanjur dulu bekas pipisnya *maap*. Langsung naik ke atas nemuin suami yang lg gogoleran ga jelas. "Yaanggg, kamu liat ini yang, ada garisnya ga sih ini?" Sambil nahan nangis. Terus suami bilang, iya ada yang tapi ga jelas, trs doski berkaca-kaca sambil meluk dan samar-samar terdengar dia mengucap "Alhamdulillah". 

Langkah berikutnya yang saya ambil adalah balik ke WC, cebok dan bersiin toilet. Whehehehehhe..

Akhirnya, saya dan suami dikaruniai anugerah luar biasa. Anugerah yang bertubi-tubi. Setelah berhasil pindah, saya pun hamil. Semuanya terjadi di saat yang tepat. Maka nikmat Allah mana lagi yang kamu dustakan? Alhamdulillah.. All Praises to Allah..

Abdul. Kenapa dinamai abdul? Awalnya, jauh sebelum saya positif hamil. Saya dan suami pernah bercanda, lupa ttg apa tapi yang jelas lagi ngomongin Paula Abdul. Terus tiba2 berujung jadi papa abdul mama abdul. Jadilah pas ada janin di rahim saya, dia dipangiil Abdul karena saya dan suami adalah papa dan mama Abdul :)

Setelah saya cari artinya, ternyata Abdul adalah bhs.Arab dari Hamba Allah, dan Abdul adalah sebaik2 nama yang sangat disenangi Allah. Saya pikir, anak ini kan hamba Allah juga, diluar dia laki2 atau perempuan (dan kebetulan belum ketauan jenis kelaminnya) dia adalah tetap hamba Allah. Jadilah kami menyapanya dengan sebutan Abdul.

Sekarang Abdul sudah 8 bulan dalam kandungan, dia aktif dan "besar" (seperti papa mamanya. hehe..). Hasil USG menunjukkan kalau Abdul adalah perempuan. Maka dari itu, kadang dia dipanggil Abdulita. Hihihi.. Tapi saya dan suami lebih nyaman memanggil dia Abdul.

Abdul, betapa rindunya papa mama akan kehadiranmu, bahkan sebelum kamu ada di rahim ini. 
Kami yakin kamu akan jadi moodbooster yang handal buat kami.
Kami yakin hidup kami akan asyik bersama kamu.
Sehat-sehat ya, Anakku..
Doa terbaik selalu kami panjatkan untuk keselamatanmu.
Sampai ketemu sayang..






 

dian's Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea